Kamis, 13 Juni 2013


Tips Seputar Internet Speedy II

Berikut sejumlah tips seputar Internet Speedy II:

Check ADSL status di modem
Umumnya dapat diakses via HTTP melalui browser dengan default alamatnya adalah 192.168.1.1 atau 10.10.1.1. Ada juga beberapa merek modem yang bisa diakses melalui telnet (advance menu) dengan alamat yang sama.
  1. Menunjukkan MAC/physical address router.
  2. Menunjukkan IP public anda.
  3. Menunjukkan IP Gateway/RAS dimana koneksi modem anda terhubung ke server ini.
  4. Menunjukkan modulasi ADSL yang digunakan.
  5. Menunjukkan nilai kualitas signal (SNRm) untuk downstream dan upstream.
  6. Menunjukkan nilai redaman pada jaringan telepon anda.
  7. Menunjukkan maksimal bandwidth sesuai dengan jenis layanan yang dipilih
  8. Menunjukkan maksimal bandwidth yang dapat ditransmisikan dari jaringan telepon anda.
  9. Menunjukkan kekuatan signal ADSL.
  10. Menunjukkan jenis settingan koneksi modem anda. (PPPoE = autoconnect | Bridge = rasdial)
Access Control Management - ACL
Mengatur IP mana saja yang berhak untuk akses ke settingan modem.




Pada gambar diatas ditunjukkan bahwa hanya IP address 192.168.1.2 saja yang dapat mengakses ke settingan modem, melalui protokol web pada jaringan lokal. Agar modem dapat diakses/remote dari luar (internet) maka kita dapat memilih interface: Both.


Mengatur settingan DHCP & Reserved IP Address
Setting DHCP diperlukan jika koneksi yang kita gunakan dishare dengan teman, tetangga, atau pada jaringan lokal anda, tujuannya adalah agar user/client pc tidak perlu repot-repot lagi mengatur settingan IP Address, Gateway, dan DNS yang digunakan.

Defaultnya, IP router di setting dengan alamat 192.168.1.1 dengan subnet 255.255.255.0. Hal ini memungkinkan untuk mengubungkan router dengan 254 client. Anda bisa menghitungnya dengan subnet calculator.

Tetapi seringkali settingan default dari DHCP merepotkan kita bila dalam jaringan lokal ada komputer tertentu yang berfungsi sebagai data center (file sharing), web server, dan lainnya. Karena DHCP memberikan IP yang dinamis.

Untuk mengatur static IP dari DHCP (Reserved IP) maka kita perlu mengaturnya lagi. Lihat gambar diatas!

Starting IP Address: 192.168.1.2 ---> IP address dimulai dari 192.168.1.2
IP Pool Count: 10 ---> jumlah maksimal IP yang diatur oleh DHCP (static)

Selanjutnya adalah mengatur static IP berdasarkan MAC Address dari masing-masing PC pada DHCP Table. Pada table tersebut dapat kita lihat bahwa terdapat 2 client dengan IP static dan 1 client dengan IP dinamis.

Pengaturan Port Forwarding
Port forwarding perlu diatur untuk keperluan tertentu agar komputer yang berada dibelakang router dapat diakses dari internet. Misal aplikasi webserver, remote pc, torrent, dll.

Pada gambar diatas dicontohkan bahwa komputer dengan IP address 192.168.1.2 memiliki aplikasi remote desktop dengan port 6900. Maka dengan setting tersebut komputer ini dapat di remote dari komputer lain yang terhubung dengan internet (misal dari warnet) dengan memasukkan IP publik beserta portnya.

Maka secara otomatis router akan meneruskan paket ke komputer dengan alamat lokal 192.168.1.2.
Posted by Supriyanto
Thursday, 25 August 2011 13:49

http://belajarbahasa-supriyanto.blogspot.com/2011/08/tips-seputar-internet-speedy-ii.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar