Dengan mengkaji ayat-ayat al-qur’an, kita dapat memahami bahwa pada tahap pertama kehidupan alam akhirat bukan dihidupkannya kembali manusia, tetapi terjadi per-ubahan yang menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta, lalu terjadilah alam akhirat yang memiliki ciri-ciri khas yang tidak mungkin dapat kita ketahui secara detail. Dan nyatanya, kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal itu. Ketika hari itu terjadi, seluruh umat manusia akan dibangkitkan secara bersamaan, dari manusia pertama yang diciptakan allah swt sampai manusia terakhir, agar mereka semua dapat melihat akibat dan hasil dari perbuatan mereka di dunia ini, yang kemudian mereka akan menempati surga atau neraka selama-lamanya.
1. Kondisi bumi, laut dan gunung
Ketika hari kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang keras, kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.
2. Keadaan langit dan bintang-bintang
Al-qur’an memberikan gambaran tentang keadaan benda-benda langit ketika hari kiamat tiba. Bahwa bulan, matahari, bintang-bintang yang begitu besar, bahkan sebagian bintang-bintang itu lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, yang lebih terang jutaan kali lipat dan sinarnya dari matahari yang kita lihat, semua itu akan hancur dan sinarnya menjadi pudar lalu padam. Segala gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.
3. Jerit kematian
Dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak ke seluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian. Tidak sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah dan rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan mahabbah (cinta) kepada Allah SWT.
4. Jerit kebangkitan dan permulaan kiamat
Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian.nur Illahi memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh umat manusia serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah. Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Allah Yang Maha Besar untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di alam barzakh hanya sekejap atau sehari saja.
5. Kerajaan Allah dan terputusnya sebab dan nasab
Di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang pun yang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka tenggelam di dalam pikiran masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir mereka. Bahkan, anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak keluarga satu sama lainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan pun menjadi terputus tak lagi berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina berdasarkan keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu sama lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa yang telah mereka lakukan di dunia.
6. Mahkamah keadilan Illahi
Kemudian, dibentuklah mahkamah keadilan Illahi, segala amal perbuatan seluruh manusia pun dihadirkan. Lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan masing-masing pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan terhadap amal tersebut. Di dalam mahkamah ini, dihadirkan para malaikat, para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap manusia. Bahkan tangan, kaki dan kulit tubuh pun akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh manusia akan dihisab secara teliti. Segenap perbuatan mereka akan ditimbang dengan timbangan (mizan) Illahi. Seluruhnya akan diadili berdasarkan keadilan Illahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil perbuatannya. Secara khusus, orang-orang saleh akan dilipatgandakan ganjarannya. Mereka yang membawa amal kebajikan akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Di sana, seseorang tidak akan menanggung dosa dan perbuatan orang lain. Sementara mereka yang tersesat dan menyesatkan orang lain akan menanggung kesesatan orang lainnya yang disesatkannya itu, selain menerima balasan atas perbuatan mereka sendiri, tanpa kurang sedikitpun. Pengorbanan seseorang untuk orang lain pada saat itu tidak akan berarti. Bahkan, syafa'at dan pertolongan seseorang pun tidak akan diterima, kecuali syafa'at orang-orang yang diizinkan oleh Allah SWT mereka dapat memberikan syafa'at sesuai dengan timbangan-timbangan yang diridhai Allah SWT.
7. Menuju ke tempat abadi
Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, diumumkanlah keputusan Allah. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang durhaka. Kaum mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh gembira. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke neraka jahanam dalam keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam kegelapan.
Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu untuk mereka. Para malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan memberi kabar gembira kepada mereka akan kebahagiaan yang abadi. Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam, terbukalah pintu di hadapan mereka, dan para malaikat azab mencaci-maki mereka dengan kasar dan penuh kedengkian. Mereka diancam dengan siksa pedih selama-selamanya.
8. Surga
Di dalam surga, terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa, dipenuhi oleh aneka ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang sudah matang dan mudah dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat isitirahat dan bersenang-senang yang sangat luas dan indah, sungai-sungai dengan airnya yang sejuk, susu, madu dan minuman yang bersih dan segar. Apa pun yang mereka inginkan tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa yang mereka inginkan. Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, sundus dan istabrak (jenis sutra) yang dihiasi dengan bermacam-macam hiasan yang indah. Sungguh kebahagiaan yang tidak ada bandingan. Segala kenikmatan yang tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan serta kedekatan diri di sisi Allah, semua itu abadi dan tak terbatas.
9. Neraka
Neraka adalah tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak mempunyai nur sama sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para pendurhaka dikumpulkan. Di dalamnya tidak ada selain api dan siksa. Lidah api neraka itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari semua arah. Suaranya yang menakutkan dan penuh murka menambah rasa takut, ngeri dan menggetirkan jiwa. Wajah-wajah penghuninya masam, redup, gelap, hitam dan sangat jelek. Bahkan, para malaikat yang dipercaya untuk menjaganya pun berlaku keras dan kejam. Setiap kali meminta minum, mereka diberikan minuman dari muhl yang sangat panas dan berbau busuk. Mereka menerima minuman itu bagaikan unta-unta yang kehausan. Ketika diminum, usus-usus mereka menjadi terputus-putus dan hancur. Makanan mereka terbuat dari pohon zakum, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di dalam neraka. Jika mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka, perut mereka terbakar. Adapun pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat kasar, yang jika dipakai akan menambah siksa menjadi lebih pedih lagi.
Sumber Ayat Al-Qur'an
[1] lihat surah az-zalzalah: 1-2, al-hajj: 1, al-waqi’ah: 4, al-muzammil: 14, al-insyiqaq: 4, al-haqqah: 14, al-fajr: 21, at-takwir: 6, al-infithar: 3, al-kahfi: 47, an-nahl: 88, ath-thur: 10, al-takwir; 2, al-ma’arij: 9, dan al-qari’ah: 5.
[2] lihat surah al-qiyamah: 8-9, al-takwir: 1-2, al-infithar: 2, ath-thur: 1, al-haqqah: 16, ar-rahman: 37, al-mursalat: 9, an-naba’: 19, al-anbiya’: 104, al-furqan: 25, ad-dukhan: 10.
[3] lihat surah ibrahim: 21, al-'adiyat: 10, ath-thariq: 9, qof: 22, al-haqqoh: 18, al-hajj: 56, al-furqon: 26, ghafir: 16, al-infithor: 19, hud: 105, thaha: 108, an-naba': 38, 'abasa: 34, asy-syuara': 88, al-ma'arij: 10-14, luqman: 33, al-baqoroh: 166, al-mu'minun: 101, dan az-zukhruf: 67.
[4] lihat surah al-an'am: 31, 70, 160, maryam: 39, 87, yunus: 54, 59, ali-imran: 30, 91, lukman: 33, al-ma'idah: 36, al-hadid: 15, at-takwir: 14, al-isra': 49, 13-14, al-haqqah: 19, al-insyiqaq: 7-10, ar-rahman: 39, az-zumar: 7, 24, 69, 75, al-baqarah: 143, 255, 281-286, ali 'imran: 140, 25, 161, an-nisa': 41, 69, hud: 18, 111, al-hajj: 78, yasin: 65, 54, 47, fushshilat: 20-21, an-nur: 24, al-mu'minun: 102-103, al-qari'ah: 6-8, al-jatsiyah: 17, 22, an-nahl: 25, an-naml: 78, an-najm: 26, 40-41, 39, ibrahim: 51, thaha: 15, 109, ghafir: 17, ath-thur: 21, al-muddatsir: 38, al-'ankabut: 13, fathir: 18. Saba': 23, dan az-zukhruf: 87.
[5] lihat surah al-a'raf: 33, al-anfal: 37, ar-rum: 14-16, 43-44, asy-syura': 7, hud: 105-108, yasin: 59, az-zumar: 60, 71, 73, ar-ra'd: 23-24, ali 'imran: 106, al-an'am: 124, yunus: 27, maryam: 71-72, 86, thaha: 101, 124-126, ibrahim: 43, al-qamar: 8, al-mi'raj: 44, al-ghasyiyah: 2, al-isra': 72, 97, 'abasa: 40-41, al-hadid: 13-15, at-tahrim: 6, dan al-anbiya': 103.
(sumber: http://www.diditrinjano.com/2011/12/9-kejadian-saat-kiamat-menurut-al-quran.html)